JOIN US

www.ha-haji.blogspot.com

24 November 2007

Puisi

KIASAN HIDUP


Menapak mundur menitis jalan

Hentakan jari kian bergema

Masih terdengar nun jauh

Hari berkabut sendu

Menambah luka sukma nan rindu

Bintang kilau derap terhenyap

Dikala rindu mengetuk

Terbangunkah? Berpalingkah?

Genta mendebar – debarkan bolanya

Tertutup kalbu dimalam sunyi

Sekejap tapi menyakitkan mengiris hati

Mengelus dada kian mereda kobaran api

Beribu topeng selubung paras

Elok di muka berselimut bilur

Rintihan jiwa mendengarkan mahluk

Tersentuhkah ciptaan

Tidakkah tetesan banyu meluluhkannya

…hening…

Ribuan cinta memadam

Tiada berujung tiada berpangkal

Berayun kian kemari

Dekaplah selagi bersua

Berkaryalah selama mampu

Terang tak menghampiri

Bak jam dinding terus berdetak

Tik…tik…tik…

Yamaha Suzuki Honda

Anda ingin membeli motor cash maupun kredit

Harga bagus Hubungin saya Adi 93883965 segera tunggu apa lagi

Anda ingin membuat program

Jika Anda ada kesulitan dalam membuat program untuk bisnis anda maka anda bisa menghubungi kami atau email kami .

Kami akan membuat program sesuai dengan keinginan anda

22 November 2007

Kredit mobil dan motor baru

Jika anda punya masalah

dan ingin kredit mobil atau motor bisa menghubungi saya di 93883965 Adi

atau email saya

kami juga melayani leasing corporate

Tanah bali jimbaran


dijual tanah 12 hektar di bali hubungin 08161998879 dengan pak Herman

20 November 2007

Tehnik Wawancara

> Teknik Wawancara Kerja
>
> Dua teknik wawancara yang biasa dipergunakan
> perusahaan dalam
> melakukan wawancara kerja adalah wawancara kerja
> tradisional dan
> wawancara kerja behavioral. Dalam prakteknya
> perusahaan seringkali
> mengkombinasikan kedua teknik ini untuk memperoleh
> data yang lebih
> akurat.
>
> 1. Wawancara kerja tradisional menggunakan
> pertanyaan-pertanyaan
> terbuka seperti "mengapa anda ingin bekerja di
> perusahaan ini",
> dan "apa kelebihan dan kekurangan anda". Kesuksesan
> atau kegagalan
> dalam wawancara tradisional akan sangat tergantung
> pada kemampuan si
> pelamar dalam berkomunikasi menjawab
> pertanyaan-pertanyaan, daripada
> kebenaran atau isi dari jawaban yang diberikan. Selain
> itu
> pertanyaan-pertanyaan yang diajukan lebih banyak
> bersifat
> mengklarifikasikan apa yang ditulis dalam
surat
> lamaran dan CV
> pelamar. Dalam wawancara kerja tradisional, recruiter
> biasanya ingin
> menemukan jawaban atas 3 (tiga) pertanyaan: apakah si
> pelamar
> memiliki pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan untuk
> melakukan
> pekerjaan, apakah si pelamar memiliki antusias dan
> etika kerja yang
> sesuai dengan
> harapan recruiter, dan apakah si pelamar akan bisa
> bekerja dalam team
> dan memiliki kepribadian yang sesuai dengan budaya
> perusahaan.
>
> 2. Wawancara kerja behavioral didasarkan pada teori
> bahwa "performance" (kinerja) di masa lalu merupakan
> indikator
> terbaik untuk meramalkan perilaku pelamar di masa
> mendatang.
> Wawancara kerja dengan teknik ini sangat sering
> digunakan untuk
> merekrut karyawan pada level managerial atau oleh
> perusahaan yang
> dalam operasionalnya sangat mengutamakan masalah-
> masalah
> kepribadian. Wawancara kerja behavioral dimaksudkan
> untuk mengetahui
> respon pelamar terhadap suatu kondisi atau situasi
> tertentu sehingga
> pewawancara dapat melihat bagaimana pelamar memandang
> suatu
> tantangan/permasalahan dan menemukan solusinya.
> Pertanyaan-pertanyaan
> yang biasanya diajukan antara lain: "coba anda
> ceritakan pengalaman
> anda ketika gagal mencapai target yang ditetapkan",
> dan "berikan
> beberapa contoh tentang hal-hal apa yang anda lakukan
> ketika anda
> dipercaya menangani beberapa proyek sekaligus". Untuk
> menjawab
> pertanyaan-pertanyaan tersebut si pelamar perlu
> mempersiapkan diri
> untuk mengingat kembali situasi, tindakan dan hasil
> yang terjadi pada
> saat yang lalu. Selain itu, sangat penting bagi
> pelamar untuk
> memancing pertanyaan-pertanyaan lebih lanjut dari
> pewawancara agar
> dapat menjelaskan secara rinci gambaran situasi yang
> dihadapinya.
> Untuk itu diperlukan ketrampilan berkomunikasi yang
> baik dari si
> pelamar. Keberhasilan atau kegagalan dalam wawancara
> ini sangat
> tergantung pada kemampuan pelamar dalam menggambarkan
> situasi yang
> berhubungan dengan pertanyaan pewawancara secara rinci
> dan terfokus.
> Dalam wawancara kerja behavioral, si pelamar harus
> dapat menyusun
> jawaban yang mencakup 4 (empat) hal:
> (1) menggambarkan situasi yang terjadi saat itu, (2)
> menjelaskan
> tindakan-tindakan yang diambil untuk merespon situasi
> yang terjadi,
> (3) menceritakan hasil yang dicapai, dan (4) apa
> hikmah yang dipetik
> dari kejadian tersebut (apa yang dipelajari). Dalam
> wawancara
> behavioral ini teknik yang paling sering dipergunakan
> adalah yang
> disebut S-T-A-R atau S-A-R atau P-A-R.
>
> A. Situation/Problem/Task
>
> Pelamar diminta untuk menggambarkan situasi yang
> terjadi atau tugas-
> tugas yang harus dilaksanakannya pada masa lalu.
> Pelamar harus
> menggambarkan situasi atau tugas tersebut secara
> spesifik, rinci dan
> mudah dipahami oleh pewawancara. Situasi atau tugas
> yang digambarkan
> dapat berasal dari pekerjaan sebelumnya, pengalaman
> semasa sekolah,
> pengalaman tertentu, atau berbagai kejadian yang
> relevan dengan
> pertanyaan si pewawancara
>
> B. Action
>
> Pelamar diminta untuk menggambarkan tindakan-tindakan
> yang diambil
> dalam menghadapi situasi / masalah / tugas di atas.
> Dalam hal ini
> pelamar harus bisa memfokuskan pada permasalahan.
> Meskipun mungkin
> permasalahan yang ada ditangani oleh beberapa orang
> atau team,
> pelamar harus memberikan penjelasan tentang apa saja
> peranannya dalam
> team tersebut - jangan mengatakan apa yang telah
> dilakukan oleh team
> tetapi apa yang telah dilakukan pelamar sebagai bagian
> dari team.
>
> C. Results
>
> Pelamar diminta menjelaskan hasil-hasil apa saja yang
> dicapai. Apa
> saja hambatan yang terjadi jika hasil tidak tercapai.
> Apa yang
> terjadi kemudian setelah permasalahan tersebut selesai
> dikerjakan.
> Lalu apa pelajaran yang dapat dipetik oleh pelamar
> dari kejadian
> tersebut.
>
>
> MENANGANI PERTANYAAN BERSIFAT UMUM
>
> Pada umumnya pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam
> wawancara
> kerja sangat tergantung pada teknik apa yang digunakan
> oleh si
> pewawancara. Jika menggunakan teknik wawancara kerja
> tradisional
> maka pertanyaan-pertanyaan yang seringkali diajukan
> adalah sebagai
> berikut:
>
> 1. Jelaskan pada saya bagaimana anda
> menggambarkan diri anda?
> 2. Apa kelebihan dan kekurangan anda?
> 3. Apa saja prestasi yang pernah anda raih pada
> pekerjaan yang
> terdahulu / ketika sekolah?
> 4. Mengapa anda berhenti dari perusahaan yang
> lalu?
> 5. Apa tugas-tugas anda pada pekerjaan yang lalu?
>
> 6. Darimana anda mengetahui perusahaan ini?
> 7. Mengapa anda tertarik untuk bekerja di
> perusahaan ini?
> 8. Jika anda diterima bekerja untuk jabatan ini,
> apa yang akan
> anda lakukan?
> 9. Apa itu professionalisme menurut anda?
> 10. Apa itu teamwork menurut anda?
> 11. Apa hoby anda?
>
> Dalam wawancara yang menggunakan teknik wawancara
> kerja behavioral,
> maka pertanyaan-pertanyaan di atas seringkali
> ditambahkan dengan
> pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
>
> 1. Ceritakan pada saya/kami kapan anda mengalami
> suatu situasi
> yang sangat tidak menyenangkan dan bagaimana anda
> berhasil keluar
> dari situasi tersebut.
> 2. Ceritakan pada saya/kami bagaimana anda
> meyakinkan klien
> anda ketika anda melakukan presentasi.
> 3. Coba anda ceritakan bagaimana anda mengatasi
> situasi dimana
> anda harus melakukan banyak tugas dan anda harus
> membuat prioritas
> tugas mana yang harus didahulukan.
> 4. Bisakah anda ceritakan keputusan apa yang
> paling sulit anda
> buat dalam setahun terakhir ini? Mengapa demikian?
> 5. Ceritakan mengapa team anda gagal mencapai
> target pada tahun
> sebelumnya dan bagaimana anda memotivasi team tersebut
> sehingga dapat
> meraih sukses di tahun berikutnya.
> 6. Bagaimana cara anda menyelesaikan konflik?
> Bisa beri contoh?
> 7. Bisakah anda ceritakan suatu kejadian dimana
> anda mencoba
> untuk menyelesaikan suatu tugas dan ternyata gagal?
> 8. Ceritakan apa yang anda lakukan ketika dipaksa
> membuat suatu
> aturan yang tidak menyenangkan bagi karyawan tetapi
> menguntungkan
> bagi perusahaan. Sebagai suatu proses yang melibatkan
> interaksi
> antara kedua belah pihak, dalam wawancara kerja si
> pelamar juga
> biasanya diberikan kesempatan untuk mengajukan
> pertanyaan. Oleh
> karena itu akan sangat baik jika pelamar
> mempersiapkan beberapa
> pertanyaan, misalnya:
>
> · Apa yang diharapkan dari saya jika saya
> diterima untuk
> jabatan ini?
> · Menurut pengalaman di sini, apa yang merupakan
> tantangan
> · terbesar bagi pemegang jabatan ini?
> · Apakah ada pelatihan (internal maupun
> eksternal) yang dapat
> membantu saya untuk lebih berperan jika saya diterima
> bekerja di
> perusahaan ini?
> · Adakah ada hal-hal khusus di luar uraian
> jabatan yang harus
> saya selesaikan dalam waktu tertentu?
>
> MENANGANI PERTANYAAN BERSIFAT PRIBADI
>
> Berbeda dengan kondisi di negara-negara barat dimana
> hak individu
> sangat dijunjung tinggi dan telah memiliki perangkat
> hukum sangat
> memadai tentang hal-hal yang mengatur hak-hak pribadi
> seseorang
> sehingga para recruiter (pewawancara) sangat
> berhati-hati dalam
> mengajukan pertanyaan, di Indonesia justru sebaliknya.
> Dalam
> wawancara kerja di perusahaan-perusahaan di Indonesia
> seringkali
> pewawancara justru banyak menggali masalah-masalah
> yang bersifat
> pribadi. Contoh: Menanyakan latarbelakang pelamar
> (orangtua, saudara,
> istri, anak, status, agama, suku bangsa, umur) adalah
> merupakan hal
> yang dianggap biasa. Meskipun seringkali
> pertanyaan-pertanyaan
> tersebut tidak memiliki relevansi dengan jabatan yang
> dilamar,
> pelamar harus menyiapkan diri untuk merespon
> pertanyaan-pertanyaan
> tersebut secara tepat dengan cara-cara yang elegan.
> Para penanya
> mungkin saja tidak bermaksud untuk menyudutkan
> pelamar, tetapi lebih
> didasarkan pada kepedulian mereka terhadap kecocokan
> antara pelamar
> (calon karyawan) dengan budaya yang ada dalam
> perusahaan. Oleh
> karena itu jika pelamar ditanyakan mengenai hal-hal
> yang dirasa
> tidak berhubungan dengan pekerjaan yang ditawarkan,
> pelamar harus
> mampu mengidentifikasi apa makna dibalik pertanyaan
> tersebut. Untuk
> merespon pertanyaan- pertanyaan yang bersifat pribadi,
> pelamar dapat
> melakukan beberapa alternatif:
>
> 1. Pelamar bisa mengklarifikasi kepada penanya
> apa relevansi
> pertanyaan yang diajukan dengan jabatan yang dilamar
> sehingga
> penanya dapat menjelaskan lebih jauh hubungannya
> dengan pekerjaan,
> lalu berikan jawaban yang tepat.
> 2. Pelamar dapat menjawab langsung secara
> diplomatis dengan
> kesadaran penuh bahwa pertanyaan tersebut memang tidak
> memiliki
> hubungan langsung dengan pekerjaan / jabatan yang
> dilamar.
> 3. Pelamar bisa juga menolak untuk menjawab
> pertanyaan tersebut
> jika dirasa sangat mengganggu privacy pelamar. Jika
> hal ini terpaksa
> dilakukan, maka harus dilakukan dengan cara-cara halus
> dan
> 1. diplomatis sehingga recruiter tidak merasa
> dilecehkan karena
> dianggap telah memberikan pertanyaan yang keliru.
>
> FAKTOR-FAKTOR NEGATIF HARUS DIHINDARI
>
> Beberapa faktor, baik fisik maupun psikologis, yang
> harus diwaspadai
> oleh pelamar adalah faktor-faktor negatif yang menjadi
> perhatian
> pewawancara. Faktor-faktor tersebut misalnya:
>
> 1. Penampilan diri yang terlihat tidak
> professional (dandanan
> menor, pakaian yang tidak enak dilihat, tidak rapi,
> dan tidak sesuai
> suasana)
> 2. Bersikap angkuh, defensive atau agresif .
> 3. Ogah-ogahan (tidak terlihat antusias atau
> tertarik dengan
> materi pembicaraan yang diajukan (pewawancara).
> 4. Gugup.
> 5. Sangat menekankan pada kompensasi yang akan
> diterima.
> 6. Selalu berusaha mencari-cari alasan atas
> setiap kegagalan
> yang pernah dialami di masa lalu.
> 7. Tidak bisa berdiplomasi, tidak matang dan
> kurang bisa
> bersopan santun.
> 8. Menyalahkan perusahaan atau bekas atasan
> atasan dimasa lalu,
> atau mengeluhkan perubahan teknologi yang cepat.
> 9. Tidak bisa fokus dalam menjawab pertanyaan
> atau pembicaraan
> pewawancara.
> 10. Gagal memberikan pertanyaan kepada
> pewawancara
> 11. Berulang kali bertanya: "apa yang dapat
> diberikan perusahaan
> kepada saya kalau saya melakukan ......?"
> 12. Kurang persiapan: gagal memperoleh informasi
> penting seputar
> perusahaan, gagal menjawab pertanyaan-pertanyaan
> pewawancara dan
> tidak bisa mengajukan pertanyaan bermutu kepada
> pewawancara.
>
> SOLUSINYA :
>
> Bagi anda pencari kerja yang dipanggil untuk
> menjalani wawancara
> kerja, mungkin ada baiknya anda memperhatikan beberapa
> saran dibawah
> ini.
>
> Lakukan hal-hal berikut:
>
> Pastikan anda sudah tahu tempat wawancara, Jika tidak
> diberitahu
> terlebih dahulu jenis pakaian apa yang harus dipakai,
> maka gunakan
> pakaian yang bersifat formal, bersih dan rapi.
> Mempersiapkan diri
> menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mungkin akan
> diajukan
> pewawancara. Usahakan untuk tiba 10 (sepuluh) menit
> lebih awal, jika
> terpaksa terlambat karena ada gangguan di perjalanan
> segera
> beritahu perusahaan (pewawancara). Sapa satpam atau
> resepsionis yang
> anda temui dengan ramah. Jika harus mengisi formulir,
> isilah dengan
> lengkap dan rapi. Ucapkan salam (selamat pagi / siang
> / sore) kepada
> para pewawancara dan jika harus berjabat tangan,
> jabatlah dengan
> erat (tidak terlalu keras namun tidak lemas). Tetaplah
> berdiri sampai
> anda dipersilakan untuk duduk. Duduk dengan posisi
> yang tegak dan
> seimbang. Persiapkan surat lamaran dan CV anda. Ingat
> dengan baik
> nama pewawancara. Lakukan kontak mata dengan
> pewawancara. Tetap fokus
> pada pertanyaan yang diajukan pewawancara. Tunjukkan
> antusiasme dan
> ketertarikan anda pada jabatan yang dilamar dan pada
> perusahaan.
> Gunakan bahasa formal, bukan prokem atau bahasa gaul
> kecuali anda
> diwawancarai untuk mampu menggunakan bahasa tersebut.
> Tampilkan hal-
> hal positif yang pernah anda raih. Tunjukkan energi
> dan rasa percaya
> diri yang tinggi. Tunjukkan apa yang bisa anda perbuat
> untuk
> perusahaan bukan apa yang bisa diberikan oleh
> perusahaan kepada
> anda . Jelaskan serinci mungkin hal-hal yang
> ditanyakan oleh
> pewawancara. Ajukan beberapa pertanyaan bermutu
> diseputar pekerjaan
> anda dan bisnis perusahaan secara umum. Berbicara
> dengan cukup
> keras sehingga suara jelas terdengar oleh
> pewawancara. Akhiri
> wawancara dengan menanyakan apa yang harus anda
> lakukan selanjutnya.
> Ucapkan banyak terima kasih kepada pewawancara atas
> waktu dan
> kesempatan yang diberikan kepada anda.
>
> HAL-HAL BERIKUT HARUS ANDA PERHATIKAN :
>
> Jangan Berasumsi bahwa anda tahu tempat wawancara,
> padahal anda
> tidak yakin.
> Melatih diri untuk menjawab pertanyaan yang kira-kira
> akan diajukan
> pewawancara. Berpakaian rapi dan sopan sesuai standart
> ketimuran dan
> jangan berlebihan/mencolok. Jangan Datang terlambat
> (paling lambat 15
> menit sebelum dimulai harus sudah datang/siap).
> Membawa surat
> lamaran dan CV dalam map yang rapi dan disusun yang
> benar agar bila
> ditanyakan anda mudah mengambilnya/tidak gugup dan
> berantakan. Jangan menganggap remeh satpam,
> resepsionis bahkan
> pewawancara. Menjabat tangan pewawancara dengan tegas
> namun sopan
> (jangan lemas dan gemetar). Jangan Merokok, mengunyah
> permen atau
> meludah selama wawancara. Jangan duduk selonjor atau
> bersandar.
> Jangan berbicara terlalu keras atau terlalu lembut.
> Jangan Membuat
> lelucon/ berusaha melucu. Jangan menjawab sekedarnya
> saja,
> seperti "ya" atau "tidak" atau "tidak tahu" atau
> "entahlah". Jangan
> terlalu lama berpikir setiap kali menjawab. Jangan
> sekali-kali
> mengalihkan topik pembicaraan ke hal-hal yang tidak
> ada hubungan
> dengan pekerjaan. Jangan menyalahkan mantan atasan,
> mantan rekan
> kerja atau perusahaan yang lama (jangan
> menjelek-jelekkan tempat
> kerja yang lama). Jangan memberikan jawab palsu,
> berbohong atau
> memanipulasi data. Jangan menanyakan gaji dan
> fasilitas yang diterima
> pada saat wawancara seleksi dimana anda belum tahu
> kemungkinan anda
> akan diterima atau tidak. Jangan memperlihatkan rasa
> putus asa anda
> dengan menunjukkan bahwa anda mau bekerja untuk bidang
> apa saja dan
> mau melakukan apa saja asal bisa diterima bekerja di
> perusahaan
> tersebut. Jangan membahas hal-hal negatif dari anda
> yang akan
> merugikan diri anda sendiri. Jangan mengemukakan
> hal-hal yang
> dianggap masih kontroversial. Jangan menelpon atau
> menerima telepon,
> atau membaca buku selama wawancara (sebaiknya hand
> phone dimatikan
> sewaktu wawancara). Jangan sampai salah menyebut nama
> pewawancara
> (sebaiknya hafalkan nama beliau). Harus mengajukan
> pertanyaan pada
> saat diberikan kesempatan untuk bertanya. Jangan lupa
> mengucapkan
> terima kasih kepada para pewawancara
>
> NB: Mengingat bahwa masih banyak calon karyawan yang
> menghadapi
> kendala dalam menjalani wawancara kerja, TIPS ini
> diharapkan dapat
> memberikan sedikit pencerahan bagi pencari kerja
> sehingga lebih siap
> dan percaya diri. Saya yakin masih banyak cara-cara
> yang mungkin
> belum tertulis dalam TIPS ini, namun setidaknya jika
> anda
> melaksanakan saran-saran yang ada di atas maka anda
> akan memiliki
> bekal yang cukup dalam menghadapi wawancara kerja.
> Selamat mencoba
> dan semoga anda sukses diterima bekerja dan menemukan
> pekerjaan
> sesuai dengan yang anda inginkan.
>
> SELESAI.
>
>
>
>
>

Gimana Blog ini ?